Aplikasi Qoloni Wakili Indonesia di Turki

Feb 9, 2016

Rachmatunnisa – detikinet
Minggu, 07/02/2016 15:53 WIB
Aplikasi Qoloni Wakili Indonesia di Turki
Foto: dok. Qoloni/detikINET

Jakarta – Aplikasi lokal semakin unjuk gigi. Kali ini giliran Qoloni yang mewakili Indonesia bersaing di ajang kompetisi aplikasi tingkat internasional.

Qoloni, aplikasi media bantu sosial berbasis crowdfunding, akan berlaga di final Startup Turkey akhir Februari 2016 di Antalya, Turki. Di sini, Qoloni diadu dengan puluhan startups dari Eropa dan Asia.

Qoloni dinyatakan lolos pada seleksi awal kompetisi di awal Januari 2016, dan wajib mengikuti karantina dan final kompetisi pada 26 Februari 2016.

Pengembangan Qoloni sendiri didorong oleh besarnya peluang melakukan perubahan sosial. Perubahan bisa terjadi, jika tiga aspek masalah sosial, yaitu pendonor, aktivis dan enabler berupa teknologi, bertemu jadi satu.

“Ide dasar Qoloni sederhana, yaitu menyediakan satu ruang bersama untuk para aktivis lapangan, donatur individual maupun korporasi, serta netizen yang peduli masalah sosial,” kata founder Qoloni Kurniawan Mahdi dalam keterangannya yang diterima detikINET, Minggu (7/2/2016).

“Semuanya bisa berkolaborasi tanpa batasan wilayah, kemampuan dana atau tenaga dan tanpa batasan agama, aliran atau organisasi,” sambungnya.

Crowdfunding atau aktivitas bantuan sosial yang dilakukan secara bersama-sama oleh publik (crowd) belakangan kian dikenal. Di negara-negara maju, cara ini sudah cukup lama dimanfaatkan.

Motif dan tujuannya beragam, mulai dari membantu korban bencana alam dan kelaparan, mendanai startup yang baru tumbuh, hingga donasi bersama untuk kampanye politik.

Qoloni sendiri saat ini sudah tersedia untuk perangkat berbasis Android. Semua fitur di dalamnya, menyediakan berbagai channel untuk memudahkan aktivitas sosial.

“Publik yang peduli sosial saat ini berbeda perilakunya. Saat mereka berdonasi, ingin melihat secara kongkrit donasinya untuk apa dan bagaimana pertanggungjawabannya. Maka Qoloni selain bertujuan memudahkan publik melakukan aksi sosial melalui dana, dukungan dan tenaga, juga menyediakan fitur yang transparan dan akuntabel,” terang Kurniawan.

Bimo Prasetio, co-founder Qoloni menambahkan, ada peluang besar untuk saluran dana publik dalam menyelesaikan masalah sosial. Qoloni ingin ikut mengambil peran dalam pemerataan penyaluran dana tersebut.

“Data BAZNAS potensi dana sosial berbentuk zakat, infaq dan shadaqah di Indonesia adalah yang terbesar di Asia, yaitu Rp 217 triliun. Tapi yang terkumpul melalui lembaga amil zakat resmi yang jumlahnya sekitar 500-an, baru terkumpul 10% nya atau sekitar Rp 20 triliun per tahun,” kata Bimo.

Jika mengunjungi situs www.qoloni.com, publik bisa melihat langsung jumlah proyek, jumlah relawan, jenis proyek, proyek yang telah tertangani dan proyek yang sedang proses penyelesaian. Bagi yang ingin bergabung di Qoloni, tak sulit caranya. Cukup mendaftarkan email atau menggunakan akun Twitter dan Facebook.

“Semua aktivitas dukungan, donasi dan pelaporan terhubung ke notifikasi via SMS Gateway. Setelah memiliki ID, member bisa mendaftarkan proyek untuk didanai, meliputi 6 bidang yaitu Sosial, Kesehatan, Pendidikan, Infrastruktur, Konservasi dan Inspirasi. Jika tidak ingin terlibat aktif, member juga bisa berkontribusi sekedar melakukan like dan share.” terang Mahdi.

Ketua komunitas Jambi Motocross, Abdee, mengapresiasi platform Qoloni. JAMSMOG, komunitas yang dia ketuai, terlibat sebagai pengawas lapangan proyek Qoloni di Jambi yaitu renovasi jembatan gantung yang didanai sepenuhnya oleh Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia (YBM BRI).

“Kami senang karena dilibatkan. Tak sekedar menyalurkan hobi motocross, tapi juga bisa ikutan aksi sosial,” ujar Abdee.

Co-founder Qoloni Endy Kurniawan mengklaim, sejak diluncurkan akhir September 2015, harapan dan aspirasi publik di luar perkiraan. Saat ini sudah ada 600 lebih anggota.

“Ada 70 program sosial yang sudah didaftarkan. Sebanyak tujuh di antaranya telah selesai dibantu oleh donatur dan dijalankan programnya oleh relawan,” tutupnya. (rns/rns)

Sumber: http://inet.detik.com/read/2016/02/07/155315/3136774/398/aplikasi-qoloni-wakili-indonesia-di-turki

Penulis Artikel

Bimo Prasetio

Bimo Prasetio

Bimo Prasetio adalah seorang corporate lawyer dan entrepreneur, pendiri jaringan penyedia jasa hukum, Smart Legal Network. Dalam perjalanan karirnya, Bimo memiliki pengalaman menangani berbagai transaksi bisnis dan sengketa komersial.

Disamping itu, Bimo memiliki perhatian terhadap edukasi dan advokasi hukum terhadap UMKM. Kemudian bersama rekannya Bimo membangun platform Smartlegal.id agar Akses Hukum Jadi Mudah bagi para pelaku bisnis di Indonesia.

Bimo dapat dihubungi melalui: ask@bimoprasetio.com

Artikel Lainnya

0 Comments

Bimo Prasetio